Seperti tahap perkembangan yang sudah dijelaskan oleh Jean Piaget yang dibagi menjadi 4 tahap perkembangan:
1. Tahap Sensorimotor (usia 0-2 tahun)
2. Tahap Pra-Operasional (usia 2-7 tahun)
3. Tahap Operasional (usia 7-11 tahun)
4. Tahap Formal Operasional (usia 11-15 tahun)
Maka dari itu sangatlah penting jika kita mengajar siswa Sekolah Dasar khususnya untuk siswa kelas rendah yaitu kelas 1, 2, dan 3 sangat dianjurkan untuk membawa alat peraga ketika mengajar karena pada usia tersebut anak belum bisa berfikir secara abstrak dan masih membutuhkan benda-benda yang konkret dalam pembelajrannya, apalagi untuk pelajaran matematika, untuk mengajarkan konsep hitungan yang bahkan sama sekali siswa belum memahaminya.
Misalnya jika akan mengajarkan konsep perhitungan KPK guru bisa membawa benda konkret atau mengajak siswa untuk melakukan penghitungannya secara langsung.
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari dua bilangan merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut. Siswa Sekolah Dasar biasanya kebingungan untuk mencari KPK atau bahkan masih ada siswa yang belum mengerti tentang KPK, maka akan lebih mudah jika guru menjelaskannya dengan cara mengajak siswa untuk melakukan kegiatan konkret tentang KPK.
Contohnya untuk mencari KPK dari 3 dan 5 guru bisa meminta 2 siswa untuk melakukan penghitungan secara langsung, yaitu dengan cara guru menghitung secara lambat mulai dari satu sampai dengan seterusnya, kemudian siswa A bertepuk tangan pada saat penghitungan kelipatan 3 yaitu pada saat hitungan ke 3, 6, 9, 12, 15 dan siswa B bertepuk tangan saat penghitungan kelipatan ke 5 yaitu 5, 10, 15. Guru meminta siswa yang lain untuk memperhatikan siswa A dan siswa B apabila bertepuk tangan secara bersamaan.
Siswa A bertepuk tangan pada hitungan ke 3, 6, 9, 12, 15
Siswa B bertepuk tangan pada hitungan ke 5, 10, 15
Maka siswa A dan B akan bertepuk tangan secara bersamaan pada hitungan ke 15, jadi dapat disimpulkan bahwa KPK dari 3 dan 5 adalah 15
Demikian cara mengenalkan konsep penghitungan KPK pada anak, Semoga bermanfaat
Baca juga Tips dan Trik Mengajari Anak Membaca
Maka dari itu sangatlah penting jika kita mengajar siswa Sekolah Dasar khususnya untuk siswa kelas rendah yaitu kelas 1, 2, dan 3 sangat dianjurkan untuk membawa alat peraga ketika mengajar karena pada usia tersebut anak belum bisa berfikir secara abstrak dan masih membutuhkan benda-benda yang konkret dalam pembelajrannya, apalagi untuk pelajaran matematika, untuk mengajarkan konsep hitungan yang bahkan sama sekali siswa belum memahaminya.
Misalnya jika akan mengajarkan konsep perhitungan KPK guru bisa membawa benda konkret atau mengajak siswa untuk melakukan penghitungannya secara langsung.
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari dua bilangan merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut. Siswa Sekolah Dasar biasanya kebingungan untuk mencari KPK atau bahkan masih ada siswa yang belum mengerti tentang KPK, maka akan lebih mudah jika guru menjelaskannya dengan cara mengajak siswa untuk melakukan kegiatan konkret tentang KPK.
Contohnya untuk mencari KPK dari 3 dan 5 guru bisa meminta 2 siswa untuk melakukan penghitungan secara langsung, yaitu dengan cara guru menghitung secara lambat mulai dari satu sampai dengan seterusnya, kemudian siswa A bertepuk tangan pada saat penghitungan kelipatan 3 yaitu pada saat hitungan ke 3, 6, 9, 12, 15 dan siswa B bertepuk tangan saat penghitungan kelipatan ke 5 yaitu 5, 10, 15. Guru meminta siswa yang lain untuk memperhatikan siswa A dan siswa B apabila bertepuk tangan secara bersamaan.
Siswa A bertepuk tangan pada hitungan ke 3, 6, 9, 12, 15
Siswa B bertepuk tangan pada hitungan ke 5, 10, 15
Maka siswa A dan B akan bertepuk tangan secara bersamaan pada hitungan ke 15, jadi dapat disimpulkan bahwa KPK dari 3 dan 5 adalah 15
Demikian cara mengenalkan konsep penghitungan KPK pada anak, Semoga bermanfaat
Baca juga Tips dan Trik Mengajari Anak Membaca
No comments:
Post a Comment
"Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar"